Ada Apa dengan Namamu?



Kulempar buku tugas matematikaku ke sudut ranjang. Aku sudah bosan mengerjakan soal-soalnya, otakku sudah hampir mendidih tapi dua soal dari lima belas soal itu benar-benar menyulitkanku sejak dua jam yang lalu. Aku tidak bisa mengerjakannya. Sebenarnya orang bodoh mana yang menemukan matematika? Kalau aku tahu orang dan tanggal lahirnya, aku akan menculik Doraemon dari Nobita, meminta mesin waktu untuk kugunakan pergi, menjepit hidung bayi penemu matematika itu. Oke! Aku gila.
Ponselku berdering ketika aku hendak mengambil lagi bukuku, aku bisa mati kalau PRku tidak selesai. Kualihkan tangan kananku untuk mengambil ponselku. Ada sebuah pesan.
Vira, maaf ganggu. PR mat, hlmn brpa ya?
Kalimat itu tertera di layar ponselku. Jantungku berdegup kencang, mendadak bahagia merengkuhku, sejuk layaknya hujan di musim kemarau. Bukan! Bukan karena PR matematika yang ditanyakan tetapi karena nama si pengirim di pesan yang ada di ponselku. 11A_Dody.
Demi kehitaman Barack Obama! Apa benar dia bertanya kepadaku? Di antar dua puluh gadis di kelas, diantara tiga puluh sembilan teman dikelas, dia memilihku untuk dikirimi sms? Tanggal berapa sekarang? Akan kulingkari kalenderku.
Sambil mengingat-ingat wajah Dody yang sedang tersenyum, kuketik sebuah pesan balasan untuknya. Kuakhiri pesanku dengan sebuah tanda senyum. Siap kukirim tapi kuurungkan, kulihat ulang pesan dari Dody tadi. Tidak ada senyum di pesannya. Sebaiknya kuhapus saja senyum itu, aku tidak mau dianggap yang tidak baik. Aku takut dia tahu kalau aku menyukainya.
Aku takut dia tahu dan aku akan malu karenanya. Segera kukirim pesan balasanku, hanya apa yang dia minta. Isi pesanku: 96.
 
Waktu berjalan begitu lama, aku tiduran di atas kasurku. Dua soal menyebalkan telah kukerjakan tapi Dody tak membalas pesanku. Apa dia tidak bisa mengetik "thanks, Vira. :-)http://static.ak.fbcdn.net/images/blank.gif " di ponselnya lalu mengirimnya padaku? Aku menunggu pesannya tapi sampai pukul setengah sepuluh, setengah jam sejak kubalas pesannya, dia tidak juga membalasku.
Kurapikan buku matematika serta alat tulisku, meletakkannya di atas meja lalu kumatikan lampu kamar. Aku beranjak untuk tidur, menghempaskan tubuhku dan tepas saat itu ponselku berdering. Sejurus kuraih ponsel di bawah bantalku, senyum mengembang di sudut bibirku seiring dengan saat kutekan tombol OPEN di ponsel. Senyumku lenyap, aku berharap nama Dody yang muncul disana tapi ternyata fakta berkata lain. Teman sekelasku yang lain, menanyakan jawaban matematika nomor tujuh. Kusimpan lagi ponselku di atas kasur, kumiringkan tubuhku menghadap tembok memunggungi ponsel. Aku berpura-pura tidur, malas aku membalasnya. Seharusnya dia meminjam nomor Dody. Aku akan bersemangat membalasnya.
Tidak bisa Aku tidak bisa tidur dan bagaiamana aku bisa tidur jika wajah manis Dody dan tatap matanya yang begitu meenduhkan setiap orang yang bertatap muka dengannya terus muncul di depan mataku. Seharusnya dia membalas pesanku, apa susuahnya mengetik terimakasih karena aku sudah memberitahu halaman PR kami. Apa susahnya.
Untuk ketiga kalinya ponselku kembali berdering. Kuabaikan saja, pasti si Esti lagi yang menanyakan jawaban nomor tujuh, masa bodoh! Aku tidak mau membalasnya. Kupejamkan mataku yang belum dilanda kantuk sama sekali. Inginku melupakan hal tentang Dody, tapi kenapa aku penasaran dan masih berharap bahwa ponselku berdering itu karena Dody mengirimiku sms yang mengucapkan terimakasih banyak lalu dia menyelipkan tanda senyum disana?
Untuk beberapa saat kuubah posisi tidurku dari telentang menjadi tengkurap, kebenamkan wajahku tepat di atas bantal, berharap aku mataku yang diliputi kegelapan dan bau apek bantal tak lagi dihantui wajah manis si mata tajam Dody. Dody, apa sih sebenaranya yang special dari namanya itu? Hanya ada tiga huruf di nama yang sama sekali tidak menarik dan sangat pasaran meskipun dialah satu-satunya Dody yang kukenal. Tapi bagaiaman jantungku selalu berdegup kencang setiap kali kutemukan namanya di inbox hp-ku? Rasanya seperti menelan satu pleton pemain drumband, seperti itulah rasanya saat kubaca smsnyawalaupan dia hanya selalu dan selalu meminta bantuan. Dody! Ayolah bahas smsku.
Tak tahan lagi! Secepat kilat aku bangkit dan langsung duduk bersila di atras kasurku, meraih hp di bawah bantalku. Tanpa ragu-ragu kubuka kunci tombol, lalu kutekan open messages. 
Dody!
Seruku dalam hati, nyaris melompat dari atas ranjang lantaran terlalu bahagia. Dody membalas smsku, akhirnya! Seharusnya kubuka sms ini sejak tadi, apa dia mengucapkan “terimakasih” dan menambahkan  tanda ;-)?
            To night will be the night when I’ll fall for you, over again don’t make me change my mind, or I won’t leave to see an other day. I swear it’s true. Because the girl like you is imposible to find. You’re imposible to find.    –S_
            Demi apa! Demi apa! Demi apa! Aku ingin melompat-melompat di atas kasurku tapi tubuhku sudah dibuat kaku oleh isi sms dari Dody itu. Ini gila, benar-benar gila tapisangat menyenangkan. Sekali lagi kubaca sms yang masih terpampang jelas di layar hpku. Isinya masih sama? Apa ini nyata? Kuulangi lagi untuk ketiga kalinya lalu kuyakinkan mataku bahwa nama 11A-Dody-lah pengirimnya.
            Apa Dody mencintaiku? Dia mencintaiku! Dia menyatakan cintanya lewat sms mendebarkan dan mengejutkan ini? Dalam setengah kesadaranku, aku berusaha untuk berpikir jernih dan realistis. Selama ini Dody memang sangat dekat denganku. Boleh dibilang aku gadis pertama di kelas yang dia ajak berbicara di hari pertama kami masuk SMA dulu. Aku orang yang penuh perhatian padanya dan suka membantunya. Aku dekat dengannya meskipun kedekatan kami tidak terlihat oleh teman-teman karena dia jarang sekali berbincang denganku saat di sekolah. Dia sering sekali mengirimiku sms-sms aneh dan sulit untuk kumengerti, sering menyapaku dan menyuruhku untuk berhati-hati setiap kali kami berpapasan di jalan saat pulang sekolah. Aku mendapat  jawabannya sekarang! Dia orang yang pemalu saat jatuh cinta.
            Ingin segera kubalas smsnya itu, kutekan tombol replay lalu kucoba untuk berlagak bodoh dalam mengartikan sms-nya padahal dalam hati aku berteriak  “You’re imposible to find too,”, tapi aku tahu bahwa aku harus sedikit jual mahal. Maka kutekan beberapa keypad hingga tersusun kata : “maksudnya?” di layar hp.
            Lama aku menunggu, jarum pendek dari jam dinding  di kamarku sudah menunjuk angka sepuluh. Pukul sepulu dan Dody belum membalas balasan smsku tadi. Dia ini! Selalu saja lama membalas smsku padahal aku selalu sigap setiap kali mendapat sms darinya. Bosan menunggu dan tak kuasa lagi  menahan gejolak di hatiku akibat sms berbahasa inggrisnya tadi, akhirnya kuputuskan untuk berpindah dari kotak pesan ke Internet service, membuka facebook.
            Untuk beberapa saat pertama, kubuka notifications yang menumpuk, kubaca satu per satu tapi tak ada yang menarik. Kutekan tombol back. Terpampang beberapa status dan kegiatan teman-teman facebook-ku. Mataku terbelalak seolah ingin melompat keluar saat kubaca “Doddy Ingien SelaluDimengerti is in relationship” belum sempat kudapatkan ketenangan dan mampu memahami semua fakta yang kudapat beberapa saat ini, hpku sudah bordering sebentar menandakan adanya sms yang masuk, aku benar-benar berharap bahwa itu adalah Dody.Sejurus kututup facebook-ku dan kembali lagi ke kotak pesan, masuk ke inbox and hatiku bersorak sekaligus berdebar-debar karena nama Dody-lah yang terpampang disana.
            “Gak ada hubungannya ama kmu. :-D”
Apa dia gila! Dia idiot atau memang sejak dulu dia ini tidak punya otak? Panas mendesak dadaku dan membuatku serasa ingin meledak karenanya. Bisa-bisanya dia berkata bahwa tidak ada hubungannya denganku padahal jelas-jelas kalimat yang dia kirimkan itu sudah membuatku melayang. Amarah itu mendadak dan dalam waktu yang mengejutkan seolah tak kusadari aku baru saja mengirimkan kata “Kalau gak ada hubungannya gak usah dismsin ke aku”. Oke aku marah karena aku merasa dipermainkan.
            Tak ada sms balasan darinya hingga hampir pukul sebelas malam. Aku mulai berpikir bahwa dia adalah cowok yang tidak punya perasaaan dan tidak sensitive. Kekesalan di hatiku kualihkan lagi dengan cara yang sama. Facebook.  Berharap merasa lebih baik, kubuka posting-an – posting-an aneh dari fanpage bertajuk ‘Galauers sejati”. Setelah bosan meskipun belum ada satu menit aku nongkrong di kumpulan orang-orang gila itu, aku beralih lagi. Iseng seklaigus penasaran,kubuka akun milik Dody. Statusnya sekitar lima menit yang lalu jelas sekali sudah kuhafal, sebuah status yang tersusun dari kata-kata yang terangkai menjadi kalimat seperti sms yang dikirimkannya kepadaku.
     To night will be the night when I’ll fall for you, over again don’t make me change my mind, or I won’t leave to see an other day. I swear it’s true. Because the girl like you is imposible to find. You’re imposible to find.
Hanya saja tak ada tanda –S_ yang kukira adalah inisial namaku Savira. Rasa penasaranku semakin menggila maka kubaca statusnya. Tidak ada status yang baru masih sama seperti kemarin. Tungu-tunggu! Apa ini? Ada yang kulewatkan setelah status yang mirip dengan smsnya padaku tadi. Terpampang jelas teoat di bawah status itu.
            Dody Ingien SelaluDimengerti is in relationship with Deborah CayanxKamoe.
Setan! Umpatku dalam hati.
            Apa ini salahku saja? Salah Dody? Salah aku dan Dody atau salah si Deborah CayanxKamoe? Ingin rasanya aku menangis dan nyatanya sekarang air matakku sudah merembes dari sudut mataku. Aku benar-benar bodoh dan idiot juga perasa. Semua sms yang dikirim Dody hanya karena dia menganggapku sebagai teman yang bias dijadikan sandaran kegilaannya, aku berpikir begitu. Dan aku merasa aku adalah contoh gadis autis yang tidak memiliki pergaulan, betapa tidak gaulnya aku sampai tidak tahu bagian reff dari lagu Fall For You milik Secondhand Serenade dan aku yang tidak tahu bahwa huruf S dalam sms itu adalah SHARE BUKAN SAVIRA!
            Tapi Dody, kenapa kau jahat sekali padaku? Kau membuatku jatuh cinta dan menjadi gila bahkan hanya karena membaca susunan huruf perangkai namamu. Aku mencintaimu tapi kau sama sekali tidak menyadarinya. Kau bermain-main dengan tingkah laku dan kata-kata yang kau tujukan padaku, dan ketika aku terjatuh karenanya kau sama sekali tidak peduli. Ungkapan kekesalan yang kuwujudkan dalam sms terakhirku tadi justru kau kau abaikan kau jahat Dody. Jahat.

Komentar

Postingan Populer